Ahad, 11 Mei 2014

Kenapa Saya Mengikuti Jemaah Tabligh?

Dengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang. Allah masih lagi menjaga iman saya daripada melakukan perkara-perkara yang Dia tidak sukai. Pada kesempata kali ini saya akan menjelaskan dan memberi perkongsian sepanjang saya terjun bersama-sama jemaah tabligh. Mudah-mudahan ianya menjadi asbab untuk kita yang membacanya untuk senantiasa memperbaiki diri dan meningkatkan keimanan. Iman itu bukan untuk di warisi tapi iman itu harus di cari sendiri.

Pandangan Terhadap Jemaah Tabligh

Semasa saya melihat JT ini dahulunya saya lihat seperti tidak punya apa-apa, dan jujur saya katakan saya pada awalnya sangat takut meihat JT ini karna mereka yang berpakaian serba putih, janggut hitam putih, kopiah putih dan lain sebagainya. Saya melihat seperti hantu mereka berpakaian seperti itu. Jujur! Saya pada ketika itu merasa takut dan menjauhi diri dari mereka. Pada suatu saat mereka datang ke rumah saya di kampung Pulau Keniogan, Sabah. Saya tidak mengetahui bahwa mereka akan ziarah rumah ke rumah. Apa yang terjadi kepada saya pada saat itu ialah sembunyi dari pandangan mereka. Akhirnya mereka pergi begitu saja. Padahal mereka sekadar mengajak untuk pergi ke masjid, berkata tentang iman, amar ma'ruf nahi munkar dan lain sebagainya. Kasihan saya pada saat itu ilmu yang sudah mendekat malah saya menjauh dari ilmu tersebut. Astaghfirullah!!

Saya tahu mereka berada di kampung saya selama kurang lebih tiga hari dalam usaha menyebarkan dakwah. Saya pun pergi ke masjid tiap kali waktu solat masuk. Kadang awal kemasjid kadang lambat juga biasalah dunia masih bertapa dalam hati. Selesai solat pada ketika itu ba'da solat zohor mereka tiba-tiba memanggil saya dan bertanya nama, selepas berbual-bual mereka mengajak makan bersama-sama. Saya pun joinlah makan bersama mereka dikarnakan perut sudah bernyanyi saya main sumbat terus makan yang dihidangkan. Dalam sibuk makan itu saya mendengar mereka bercerita tentang iman, hayatus sahabah dan banyak lagi. Saya merasa ilmu saya sangat sedikit di banding mereka karna meraka masih ada waktu untuk berdakwah semasa makan. Allahu.

Saya langsung masih kurang mengerti dengan JT ini dan bertanya dalam hati kenapa mereka sanggup datang ke kampung saya dahlah di pulau. Mereka bukannya tinggal di tempat yang dekat. Ada yang dari luar negara dan semenanjung. Sungguh besar pengorbanan mereka. Di pendekkan cerita saya sudah suka pada gerakan JT ini dan akhirnya saya bertemu dengan sepupu saya sendiri yang bernama Kellen (bukan nama sebenar).

Ajakan Sepupu
Kellen yang pada mulanya meperkenalkan saya tentang JT ini. Awalnya ketika saya belajar di IPDAS (sebuah isntitut di keningau). Beliau banyak mengajar saya dan memperkenalkan JT ini dan akirnya saya semakin suka dan bergiat dalam JT. Kami selalu jumpa teman-teman yang lain pintu ke pintu, lorong ke lorong yang berada di IPDAS itu. Dengan rasa malu pun ada karna diri ini bukan cukup baik tetapi karna ingin belajar-belajar dalam menyampaikan dakwah muka ini kena tebal. Alhamdulillah walaupun banyak ujian yang melanda, sehingga ada yang menolak dakwah kami akhirnya kami terus berdakwah dan apa yang penting hati kena kuat dalam menghadapi apa saja ujian yang akan datang. Pokoknya begini, sediakan payung sebelum hujan. 

Saya sering mengikuti JT apa lagi pada saat pergi ke IJTIMAK ( perkumpulan orang-orang Islam dari segenap penjuru dunia). Pada waktu itu saya lihat ramai orang yang datang dari berbagai-bagai negara, ada dari france, belanda, thailand dan sebagainya. Dengan jumlah beratus ribu itu Allah masih pilih saya dan teman-teman yang lain mengikuti IJTIMAK itu. 

Apa yang coba saya sampaikan dan juga penting bagi kita. Jangan pandang seseorang dari satu sudut saja akan tetapi semua sudut karna bisa jadi yang kita lihat satu kesalahan saja tetapi sudut yang lain rupanya lebih banyak kebaikan yang di lakukan. Dan sepanjang saya terjun dalam JT ini tiada perkara-perkara yang tidak baik dilakukan melainkan banyak beribadat, ziarah mahabbah dan belajar menyampaikan dakwah di hadapan ramai orang. 

Bersihkan hati kita daripada bersangka buruk dan kalau kita masih kurang dalam mengkaji JT ini terjunlah bersama mereka dan in shaa Allah kita akan temui kebenaran dan bukan sekadar kita bersangka yang tidak buruk kepada mereka. Jangan butakan mata hati kita dalam menilai mereka apa lagi kalau kita ini jenis yang anti kepada JT. Semoga bermanfaat. Aamiin.

Wallahu a'lam..

Tiada ulasan:

Catat Ulasan